SImak Penjelasan Berikut Ini, Bagaimana Testis Bisa Terpelintir?
ilustrasi |
Klinik Utama Sentosa - Ngeri bukan jika Anda membayangkan bagaimana rasanya testis terpelintir dari tempat asalnya.
Namun, yang menjadi banyak pertanyaan adalah bagaimana kondisi tersebut bisa terjadi?
Untuk menguak fenomena tersebut, mari simak penjelasan mendalam terkait kondisi testis yang terpelintir pada pria di bawah ini.
Apa Itu Testis Terpelintir?
Testis terpelintir atau torsion testis adalah kondisi darurat medis di mana salah satu atau kedua testis berputar secara tiba-tiba pada sumbatnya.
Jelaslah, kondisi ini akan mengganggu aliran darah ke testis tersebut dan menghasilkan rasa sakit yang tidak tertahan bagi penderitanya.
Ini dapat menyebabkan kematian jaringan testis jika tidak tertangani dalam waktu singkat lho.
Umumnya, torsion testis mempengaruhi anak laki-laki atau pria muda dengan rentang usia 12-20 tahun, meskipun bisa terjadi pada usia apa pun.
Gejala yang Perlu Diwaspadai
Perhatikan, inilah gejala yang mungkin Anda rasakan ketika kondisi seperti testis terpelintir terjadi, antara lain:
1. Rasa sakit tiba-tiba dan hebat pada salah satu atau kedua testis.
2. Peningkatan ukuran atau pembengkakan testis.
3. Mual atau muntah.
4. Nyeri perut bagian bawah.
5. Nyeri sentuh pada area skrotum.
Jika ada kecurigaan terhadap gejala torsion testis seperti di atas, artinya Anda perlu mencari perawatan medis darurat di Klinik Utama Sentosa Jakarta segera.
Penyebab Testis Bisa Terpelintir
Indikasi penyebab pasti dari testis yang berputar seringkali tidak jelas, tetapi beberapa faktornya dapat meliputi:
1. Kondisi Anatomi Bawaan
Beberapa pria memiliki anatomi yang membuat mereka rentan terhadap torsio testis maupun radang testis.
Misalnya, panjang sumbat yang tidak proporsional atau pergerakan yang tidak teratur dari testis.
2. Trauma
Cedera atau trauma pada area panggul atau testis dapat meningkatkan risiko terjadinya testis terpelintir.
3. Aktivitas Fisik yang Intens
Aktivitas fisik yang intens, terutama olahraga kontak atau aktivitas yang melibatkan gerakan tiba-tiba dan kuat, dapat meningkatkan risiko torsion testis.
4. Torsi Spontan
Dalam beberapa kasus, testis terpelintir dapat terjadi tanpa adanya penyebab yang jelas.
Penanganan dan Pengobatan
Pada saat gejala muncul, ingat sangat penting untuk Anda segera mencari pertolongan medis dokter andrologi di Klinik Utama Sentosa.
Dokter ahli kami akan melakukan pemeriksaan fisik dan mungkin melakukan tes tambahan seperti ultrasonografi untuk menkonfirmasi diagnosisnya.
Setelah itu, pilihan pengobatan atau perawatan untuk mengatasi testis terpelintir akan meliputi:
1. Detorsi Manual: Saat kondisi terdiagnosis secara dini, dokter kami dapat mengembalikan testis ke posisi normal secara manual untuk mengembalikan aliran darah.
2. Pembedahan: Jika testis terpelintir parah atau tidak bisa di atasi dengan detorsi manual, prosedur bedah mungkin di perlukan untuk memperbaiki kondisi tersebut.
3. Orchiectomy: Jika telah terjadi kerusakan permanen pada testis, maka mungkin di perlukan pengangkatan testis yang terkena.
4. Pengurangan Risiko: Untuk mencegah terjadinya torsion testis berulang, dokter kami juga mungkin merekomendasikan bedah untuk mengamankan testis agar tidak berputar kembali
Jika kamu sedang mencari informasi terkait keluhan dan informasi seputar penyakit kelamin, kunjungi tautan website kami berikut ini.
https://kliniksentosajakarta.com
https://klinikutamasentosa.net
Comments
Post a Comment