Luka Sifilis dan Sariawan Biasa, Apa Perbedaannya? Cek Disini Yuk!
ilustrasi |
Klinik Utama Sentosa - Luka sifilis di mulut seringkali terlihat sepele dan dianggap sebagai sariawan biasa yang bisa sembuh tanpa pengobatan.
Namun, perlu diingat bahwa tidak semua luka di mulut disebabkan oleh sariawan. Salah satu penyakit menular seksual yang bisa menimbulkan luka di mulut adalah sifilis.
Oleh karena itu, sangat penting untuk mengetahui perbedaan luka sifilis dan sariawan biasa, untuk mengambil tindakan yang tepat sesuai penyebabnya. Mari simak penjelasan berikut.
Perbedaan Luka Sifilis dan Sariawan Biasa
Meski terlihat serupa, tetapi luka sifilis dan sariawan biasa memiliki perbedaan, mulai dari penampilan, lokasi, penyebab, penularan, dan juga gejala lainnya. Berikut perbedaannya:
1. Penampilan Luka
Luka sifilis biasanya tunggal, tidak nyeri, memiliki permukaan yang halus, dan berwarna merah muda atau keabu-abuan.
Namun, luka sariawan bisa muncul tunggal, terasa sakit, permukaan putih kekuningan atau merah, bisa pecah, dan meninggalkan luka terbuka.
2. Lokasi Munculnya Luka
Luka sifilis dan sariawan biasanya akan muncul di area mulut, termasuk bibir. Namun, luka sifilis juga bisa muncul di area genital dan anus.
3. Penyebab
Munculnya luka sifilis biasanya disebabkan oleh infeksi bakteri Treponema pallidum, yang menular melalui seks oral.
Namun, sariawan biasanya disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk infeksi virus, bakteri, jamur, atau akibat iritasi.
4. Gejala Lain
Sifilis biasanya tidak selalu disertai dengan gejala lain, tetapi bisa disertai dengan pembengkakan kelenjar getah bening di dekat munculnya luka.
Sedangkan luka akibat sariawan bisa disertai dengan demam, sakit tenggorokan, atau pembengkakan kelenjar getah bening.
Penting untuk mengenali perbedaan luka sifilis dan sariawan, guna mengambil tindakan yang tepat untuk mengatasinya.
Jika muncul luka sifilis di mulut atau di area genital, penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter terbaik di Klinik Utama Sentosa, untuk mendapatkan saran yang tepat.
Mengapa Penting untuk Membedakannya?
Meski keduanya memiliki karakteristik yang mirip, tetapi perlu diketahui bahwa luka sifilis dan sariawan memiliki pengobatan dan komplikasi yang berbeda.
1. Pengobatan yang Berbeda
Sifilis biasanya membutuhkan pengobatan dengan antibiotik yang spesifik, untuk membunuh bakteri penyebabnya.
Sedangkan sariawan, pengobatannya akan lebih sederhana, seperti obat kumur antiseptik atau obat pereda nyeri.
2. Komplikasi yang Berbeda
Jika tidak ditangani, sifilis dapat menyebabkan kerusakan pada organ dalam, sistem saraf, dan otak, yang bahkan bisa menyebabkan kematian.
Sedangkan sariawan, bisa sembuh dengan sendirinya dalam beberapa hari atau minggu. Namun, sariawan juga bisa sebabkan kesulitan menelan atau berbicara.
Jadi, membedakan luka sifilis dan sariawan biasa sangatlah penting, guna mendapatkan pengobatan yang tepat dan mencegah terjadinya komplikasi yang lebih serius.
Kapan Harus ke Dokter?
Jika Anda mengalami luka di mulut, baik itu sariawan biasa atau mencurigai kemungkinan sifilis, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter jika:
- Luka tidak kunjung sembuh dalam seminggu
- Luka semakin membesar atau jumlahnya bertambah
- Muncul benjolan atau pembengkakan di sekitar luka
- Demam, sakit tenggorokan, atau pembengkakan kelenjar getah bening
- Memiliki riwayat hubungan seksual yang berisiko
- Mengalami ruam kulit, nyeri sendi, atau penurunan berat badan
Penting untuk tidak mengabaikannya, dan jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter jika mengalami gejala-gejala tersebut.
Dokter akan memberikan penanganan medis yang tepat, sesuai dengan kebutuhan dan kondisi masing-masing pasien.
Untuk informasi selengkapnya kunjungi tautan website kami di bawah ini.
https://klinikutamasentosa.net
https://kliniksentosajakarta.com
https://blog.sentosaklinik.com
Comments
Post a Comment