Klinik Sentosa

ilustrasi   Klinik Utama Sentosa -    Herpes kelamin sudah sembuh tapi muncul kembali setelah beberapa lama pengobatan selesai adalah hal yang umum terjadi. Pasalnya, pengobatan hanya dapat membantu mengatasi gejala dan mencegah komplikasi berbahaya yang bisa terjadi. Virus herpes simpleks yang menyebabkannya akan tetap berada di dalam tubuh dengan keadaan tidak aktif. Sehingga, herpes kelamin yang sudah sembuh bisa muncul kembali di kemudian hari. Namun, untuk mendapatkan penjelasan yang lebih lengkap, mari simak penjelasan ahli berikut ini. Apa Itu Herpes Kelamin? Herpes kelamin merupakan salah satu masalah kesehatan kelamin, yang disebabkan oleh virus  Herpes Simpleks  (HSV). Virus ini dapat menular dan ditularkan melalui kontak langsung dengan kulit yang terinfeksi, terutama selama hubungan seksual. Ada dua tipe utama virus herpes simpleks yang menyebabkan herpes kelamin, antara lain HSV-1 dan HSV-2. Berikut penjelasannya: HSV Tipe 1  – Bisa menyebabkan herpes di area mulut atau he

ilustrasi  Klinik Utama Sentosa -   Bahaya gonore sering kali tidak di sadari oleh penderitanya. Padahal, bahayanya lebih dari sekedar kencing nanah. Ya, gonore merupakan salah satu penyakit menular seksual, yang ditandai dengan keluarnya cairan berwarna kuning atau hijau, seperti nanah. Meskipun gejalanya terkadang hanya sebatas keluarnya cairan abnormal dari saluran kemih atau organ reproduksi, tetapi dampak jangka panjang dari penyakit ini bisa lebih serius. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui apa saja bahaya gonore, cara tepat untuk mencegahnya, hingga pembahasan terkait lainnya. Mari simak pembahasan di bawah ini. Penyebab dan Gejala Gonore Gonore merupakan salah satu infeksi menualr seksual, yang dapat menyerang siapa saja, baik pria maupun wanita yang aktif secara seksual. Penyakit ini di sebabkan oleh infeksi bakteri bernama  Neisseria gonorrhoeae , yang dapat menular melalui kontak seksual. Meskipun pada awal infeksi gonore tidak menimbulkan gejala yang mencolok, tetapi

ilustrasi Klinik Utama Sentosa -   Fimosis merupakan kondisi yang cukup umum dialami oleh anak-anak, tetapi juga bisa terjadi pada pria dewasa yang tidak di sunat. Ya, kondisi ini bisa terjadi akibat kulit kulup penis yang terlalu ketat, dan menyebabkan kulup sulit ditarik ke belakang untuk menyingkapkan kepala penis. Jika tidak ditangani dengan tepat, fimosis pada pria dewasa bisa mengganggi kehidupan seksual dan menyebabkan berbagai masalah kesehatan lainnya. Berikut penjelasannya. Penyebab dan Gejala Fimosis pada Pria Dewasa Fimosis pada pria dewasa, dapat terjadi akibat berbagai faktor seperti peradangan, infeksi, jaringan parut, penyakit kulit, atau penumpukan smegma. Gejala yang dialami bisa bervariasi, mulai dari yang ringan hingga berat. Berikut beberapa  gejala fimosis  yang umum dialami, antara lain: Kesulitan menarik kulit kulup penis Nyeri saat ereksi Peradangan pada kepala penis Infeksi pada kulit kulup atau saluran kemih Nyeri saat berhubungan seksual Penting untuk menget

  ilustrasi Klinik Utama Sentosa -    Terasa nyeri di perut bagian bawah, merupakan salah satu gejala yang paling sering dialami oleh pria. Meski terkadang dianggap kondisi yang sepele, rasa nyeri ini bisa menjadi tanda adanya masalah kesehatan yang serius. Sehingga, penting untuk tidak mengabaikannya dan mengetahui penyebab hingga solusi tepat untuk mengatasinya. Mari kita simak penjelasan lengkap mulai dari penyebab hingga cara tepat untuk atasu nyeri di perut bagian bawah pria berikut ini. Penyebab Nyeri Perut Bagian Bawah pada Pria Nyeri perut bagian bawah pada pria bisa di sebabkan oleh berbagai kondisi, mulai dari yuang ringan hingga yang lebih parah. Berikut adalah beberapa kemungkinan penyebabnya: 1. Gangguan Saluran Kemih Gangguan saluran kemih, bisa menjadi salah satu penyebab rasa sakit pada perut bagian bawah. Berikut beberapa gangguan saluran kemih yang bisa terjadi, antara lain: Infeksi saluran kemih Batu ginjal Infeksi kandung kemih 2. Gangguan Sistem Reproduksi Tidak ha

  ilustrasi Klinik Utama Sentosa -  Luka sifilis di mulut seringkali terlihat sepele dan dianggap sebagai sariawan biasa yang bisa sembuh tanpa pengobatan. Namun, perlu diingat bahwa tidak semua luka di mulut disebabkan oleh sariawan. Salah satu penyakit menular seksual yang bisa menimbulkan luka di mulut adalah sifilis. Oleh karena itu, sangat penting untuk mengetahui perbedaan luka sifilis dan sariawan biasa, untuk mengambil tindakan yang tepat sesuai penyebabnya. Mari simak penjelasan berikut. Perbedaan Luka Sifilis dan Sariawan Biasa Meski terlihat serupa, tetapi luka sifilis dan sariawan biasa memiliki perbedaan, mulai dari penampilan, lokasi, penyebab, penularan, dan juga gejala lainnya. Berikut perbedaannya: 1. Penampilan Luka Luka sifilis biasanya tunggal, tidak nyeri, memiliki permukaan yang halus, dan berwarna merah muda atau keabu-abuan. Namun, luka sariawan bisa muncul tunggal, terasa sakit, permukaan putih kekuningan atau merah, bisa pecah, dan meninggalkan luka terbuka. 2

  ilustrasi Klinik Utama Sentosa -  Kutil kelamin merupakan salah satu penyakit menular seksual yang cukup umum, dan bisa kambuh kembali kapan saja. Namun, mengapa kekambuhan bisa terjadi padahal sudah menjalani pengobatan medis yang tepat? Ya, ada beberapa kondisi yang bisa menyebabkan kutil kelamin kambuh kembali setelah menjalani pengobatan. Mari simak penjelasan berikut. Memahami Penyebab dan Gejala Kutil Kelamin Kutil kelamin atau disebut juga penyakit jengger ayam, merupakan salah satu penyakit menular seksual yang bisa menyerang siapa saja, terutama yang aktif secara seksual. Penyakit ini disebabkan oleh infeksi virus menular bernama  Human Papillomavirus  (HPV), yang dapat menginfeksi kulit atau selaput lendir pada area genital, anus, dan mulut. Saat sistem imun seseorang sedang lemah atau menurun, maka virus ini akan aktif dan memicu pertumbuhan kutil. Berikut adalah beberapa  ciri kutil kelamin : Berbentuk benjolan kecil tunggal atau berkelompok, seperti kembang kol, daging t